Pemkot Tangsel adakan Dialog Sarasehan Pemuka Agama

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang Selatan – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengadakan dialog dan sarasehan Tokoh Agama se- Tangsel di Aula Lt. 4  Gedung Balaikota Tangerang Selatan, Jln. Raya Maruga No. 1, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Senin 05/03/2018

Acara yang mengusung tema kita bersama kita maju tersebut di hadiri oleh, Pendeta Dr Endriet Lebang Huta Barat (PGI), Mayjen TNI Wisnu Bayu Tenaya (Hindu), Prof Dr Wijaya (Budha), Romo Yosef Amirullah (Khatolik), Uung Sendana (Khongucu), KH. Romly (MUI Prov Banten), Letkol Inf MI.Gogor A.A (Dandim 0506), Benyamin Davnie (Wakil Walikota Tangsel), Drs Muhammad (Sekda Tangsel), AKBP Heri Istu (Kepala BNN Tangsel), KH. Saidih (Ketua MUI Tangsel), KH. Ahmad Dahlan (Ketua FKUB Tangsel), juga para asisten, kepala dinas, dan Camat se- Kota Tangerang Selatan,

Dalam sambutanya, Walikota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany mengatakan, dirinya memandang kegiatan tersebut sangat relevan dalam konteks Nasional maupun Tangsel.

“Karena Tangsel merupakan kota yg heterogen dari pemeluk agama, keberagaman merupakan kenyataan yang kita hadapi dan harus menjunjung toleransi dan saling menghargai dalam perbedaan, persoalan antar beragama sangat sensitif dan sering berakhir dengan kerugian di antara kita,” kata Airin

Selanjutnya Airin Rachmi Diany mengatakan, dibandingkan dengan negara-negara di Timur Tengah, negara kita merupakan negara yang paling bisa menjaga kerukunan antar agama, dan itu diakui oleh negara-negara Islam di dunia.

“Salah satu adanya permasalahan antar umat beragama sering diakibatkan,  karena kurangnya komunikasi antar pemuka agama. Kami memiliki FKUB yang sangat berperan menjaga kerukunan di Tangsel. Kami bersama Dandim, Kapolres hingga unsur Babinsa dan Binmas berkomitmen menjaga kondisi kerukunan di Tangsel.” Imbuhnya

Di tempat yang sama, Prof Dr. Din Syamsudin menyampaikan, bahwa tugasnya sesuai KEPPRES sebenarnya adalah untuk keluar negeri, yaitu untuk menyampaikan kerukunan yang kita miliki ke negara-negara lain.

“Mempromosikan Pancasila sebagai modal dalam kerukunan sehingga Indonesia menjadi negara yang paling bisa menjaga kerukunan dalam kemajemukan yang ada. Maka saya hadir disini untuk menyampaikan hal-hal yang bisa dijadikan dalam menjaga kerukunan.
,Kita akan berdialog dari hati ke hati kemajemukan itu merupakan keniscayaan yang kita syukuri, Dialog antar umat beragama bukan untuk menyamakan agama, dialog antar agama bukan berarti untuk mencari menyatukan/menyamakan agama,” kata Din Syamsudin

Tak hanya itu, Prof Dr. Din Syamsudin juga mengatakan, Dialog antar umat beragama pasti memiliki titik ketersinggungan dalam perbedaannya, sehingga mari kita berdialog untuk hidup bergandeng tangan dalam perbedaan.

” Pemuka agama di Indonesia sudah sepakat untuk menjaga apa yang di buat oleh para pendiri bangsa, yaitu Pancasila merupakan yang terbaik di Indonesia, Pemuka agama di Indonesia sepakat bahwa Pancasila adalah kristalisasi dari nilai-nilai agama yang ada di Indonesia, dalam kehidupan bernegara, agama jangan dijauhkan dari bernegara, maka akan salah bila agama dijauhkan dari Pancasila.” Imbuh Prof Dr. Din Syamsudin

(Tb) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.