KOMANDO & ARUN : Gedung Cawang Kencana, Gedung PANCASILA.

Spread the love

Jurnalline.com, JAKARTA – Mayjend TNI (Purn) Saurip Kadi, dihadapan ratusan mahasiswa/ mahasiswi yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Consolidation of Indonesian National Students) dan/ atau dengan sebutan KOMANDO beserta kader Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN), membakar jiwa kebangsaan mereka dengan semangat bergelora mengumandang Pancasila sebagai landasan dari berbagai suku bangsa, agama dan ideology bangsa Indonesia, di Gedung Cawang Kencana, Kamis (3/5/2018).

“Jangan lagi tidak tahu menahu sesama bangsa Indonesia. Jangan hanya karena legalisasi yang belum jelas, pemerintah menzolimi rakyatnya sendiri. Upaya apapun yang merusak pancasila, bohong itu semua,” ungkap Saurip Kadi, menyikapi polemik Gedung Cawang Kencana akhir – akhirnya ini dan diduga akibat dari arogansi Walikota Administrasi Jakarta Timur yang ingin mengeksekusi gedung tersebut, sementara proses hukum masih berjalan.

Ketegasan Purnawirawan Jenderal bintang dua dan Staf Kemenkopolhukam itu sangat berdasar, sebagaimana dengan Sila V (Kelima) Pancasila berbunyi; Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia. Artinya secara norma hukum, Indonesia menganut beberapa asas, diantaranya ; asas kepastian hukum dan asas keadilan, sehingga Walikota Jakarta Timur jangan semena – mena melakukan tindakan eksekusi dan pengosongan Gedung Cawang Kencana sebelum minimal dua asas tersebut terwujud sebagaimana mestinya.

“Apalagi memahami Undang – Undang Dasar tahun 1945, kita harus tahu bagaimana suasana bathin ketika Undang – Undang itu dibuat. Begitu juga Al – Qur’an dan Hadist, harus tahu betul asbabul nuzul (sejarah dan sebab) turunnya Al – Aquran dan Asbabul Wurud hadist tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Bob Hasan,SH,MH, Ketua Umum DPP ARUN lebih menegaskan bahwa Pancasila adalah hirearki tertinggi di Indonesia. Ia juga mengaitkan, bahwa defenisi ‘Reformasi’ dengan dua penggal katanya, yakni Re diartikan kembali dan Formasi diartikan sebagai Format/ aturan dan/ atau pengaturan, yakni jelas bangsa Indonesia harus kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar Negara yang tidak terbantahkan.

Pernyataan Bob Hasan itu, disambut teriakan mahasiwa yang mendengungkan Gedung Cawang Kencana. Begitu juga dengan Bungas T Fernando Dulin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP ARUN, Ia berteriak begitu lantang bertanya kepada mahasiwa UUD Dasar 1945 dan Pancasila, tidak bisa ditawar lagi dan mutlat harus dibela, karena sesungguh Pancasila adalah diri rakyat Indonesia itu sendiri; takbir, semboyan ARUN dan semangat makin menggelora seakan Gedung tersebut akan runtuh dibuatnya.

Pertemuan KOMANDO dan ARUN tersebut, melahirkan 6 (enam) pernyataan sikap tegas, yakni ; 1) Menolak segala bentuk diskriminasi dan kriminalisasi terhadap Masyarakat dan Mahasiswa yang berpijak kepada pancasila danTridharma Perguruan Tinggi, 2). Pancasila merupakan perasaan umum dari seluruh komponen bangsa Indonesia, 3). Membumikan Pancasila dalam ketahanan nasional sebagai jawaban dari segala permasalahan bangsa, 4). Menegakkan dan menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, 5). Mendukung dan mengawal penuh proses penyusunan Naskah akademik Pancasila sumber dari segala sumber hukum bersama – sama dengan elemen masyarakat yang digagasoleh DPP ARUN dan terakhir 6). Menjadikan Gedung Cawang Kencana menjadi Gedung Pancasila.

Diantara KOMANDO yang hadir pada malam kemarin tersebut, tampak berasal dari KOMANDO Tangerang Selatan yang diwakili oleh Mahasiwa Universitas Pamulang (UNPAM), KOMANDO Jakarta Selatan yang diwakili oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta, Institute Ilmu Sosial dan Politik (ISIP), STM Sasmita, Universitas Negeri Semarang (UNES), Forum Solidaritas Masyarakat Petani Cilangkap dan puluhan Perguruan Tinggi yang tergabung baik dalam KOMANDO Tangsel maupun KOMANDO Jaksel serta KOMANDO se Indonesia lainnya.

(Fram/Rico Adi Utama)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.