Pemkab OKI Serius Wujudkan Tahun 2023 Bebas Stunting

Spread the love

Jurnalline.com, Kayuagung OKI (Sumsel) – Upaya menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan, kian dipertegas dengan ditandatanganinya komitmen bersama penanggulangan stunting, Senin (23/7/2018).

Komitmen bersama ini ditandatangani oleh Bupati OKI H Iskandar, SE, Wakil Bupati OKI HM Rifai dan Kepala OPD serta seluruh camat dalam wilayah tersebut. Sebagai bukti keseriusan Pemkab OKI mewujudkan tahun 2023 bebas stunting.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKI H.M. Lubis, SKM, M.Kes mengungkapkan, komitmen bersama untuk penanggulangan stunting ini menjadi angin segar untuk menekan angka stunting dan gizi buruk di Kabupaten OKI.

Menurut Lubis, untuk menekan angka stunting ini bukan tanggung jawab dari Dinas Kesehatan saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh lintas sektor terkait dan partisipasi masyarakat.

Oleh karena itu, masih kata Lubis, diperlukan program intervensi terintegrasi dari setiap sektor untuk menurunkan angka stunting ini. Kalau Dinas Kesehatan saja itu kontribusinya baru 20 persen dapat menurunkan kasus stunting karena hanya penanggulangan jangka pendek.

“Tapi ketika semua program sektor di luar kesehatan terintegrasi seperti dinas pertanian, Dinas PMD, Dinas PU PR, Dinas sosial, Pemberdayaan Perempuan, BKKBN dan lain-lain. Sehingga berkontribusi sebesar 80 persen penurunan angka stunting dalam jangka panjang maka akan tercapai,” kata Lubis seraya menambahkan, jadi harus keroyokan untuk percepatan mewujudkan OKI bebas stunting.

Kontribusinya, lanjut Lubis, misal Dinas PU PR berperan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan, penyediaan jamban keluarga yang sehat dan penyedian air bersih untuk masyarakat. Dinas Sosial dengan program PKH-nya, Dinas Pertanian dengan program pemanfaatan lahan pekarangan, BKKBN dengan program BKB nya dan sebagainya.

“Contohnya saja ibu hamil dan bayi kalau lingkungannya jelek dan sumber air bersih tidak ada akan lebih gampang terkena diare, bila ini terjadi terus akan menyebabkan ibu dan bayi tersebut kurang gizi yang berakibat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak,” tandas Lubis.

Maka dari itu, sambung Lubis, Pemkab OKI berkomitmen untuk menanggulangi stunting guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dimasa yang akan datang. Program ini akan dilaksanakan secara bertahap demi mewujudkan OKI bebas stunting tahun 2023.

“Untuk tahun ini fokus di lima kecamatan yaitu, Pampangan, Teluk Gelam, Pedamaran, Tanjung Lubuk, dan Lempuing. Dan diharapkan, ini akan tuntas pada 2023,” pungkas Lubis

(Eka DH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.