PDAM TKR Melaksanakan Salat Istisqa Untuk Meminta Di Turunkan Hujan

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang – Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Dengan memohon ampunan dan perlindungan dari Allah SWT, juga agar terhindar dari musibah kekeringan dan musibah lainnya menggelar salat istisqa atau salat yang bertujuan meminta diturunkan hujan, Senin (13/8/2018).

Salat Istisqa yang dilaksanakan seluruh pegawai PDAM TKR dilaksanakan karena musim kemarau yang berkepanjangan sangat berdampak pada volume atau debit air Sungai Cisadane dan Sungai Cidurian yang menjadi sumbar bahan baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM TKR. Pasalnya, penurunan debit air yang menjadi IPA PDAM TKR menjadikan juga menurunnya Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas suplai air terhadap pelayanan kepada pelanggan.

“Akibat musim kemarau yang berkepanjangan, memang sangat berdampak pada volume debit air Sungai Cisadane dan Sungai Cidurian yang merupakan sumber air baku beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) di PDAM TKR,” Papar Direktur Utama PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Rusdy Machmud.

Rusdy mengakui, musim kemarau yang berkepanjangan berdampak pada kinerja pelayanan air kepada pelanggan yang disebabkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksi air minum yang dihasilkan menurun.

“Terlebih sebelum musim kemarau, Sungai Cidurian yang menjadi sumber air baku IPA IKK Kresek sudah tidak dapat lagi diolah menjadi air minum karena kondisi air baku yang tercemar limbah industri,” ujar Rusdy.

Dijelaskan Rusdy, IPA IKK Kresek sudah tidak dapat lagi di olah menjadi air minum, karena kondisinya sudah mengalami pencemaran limbah industri, dan akibat kemarau sejumlah IPA pun mengalami hal yang sama. Seperti IPA IKK  Kronjo dan IKK Mauk secara otomatis telah setop berproduksi. Sementara, IKK Rajeg meski masih berproduksi namun kuantitas dan operasional kerja mengalami penurunan.

“Kami sudah mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSCCC) serta bekerja sama dengan pemerataan lingkungan Banksa Suci berupa penanganan pohon di bantaran hulu Sungai Cisadane,” papar Rusdy.

Selain itu, pihaknya juga meminta audiens kepada BBWSCCC mengenai adanya limbah yang mencemari sungai Cidurian yang menyebabkan air sungai tidak dapat di olah.

“Kita juga mengupayakan pembuatan sumur dalam yang dibantu konsultan untuk mencari alternatif sumber air baku,” ujarnya.

Selanjutnya PDAM TKR, memohon maaf lantaran adanya gangguan yang terjadi dampak musim kemarau dan berterimakasih kepada masyarakat serta instansi terkait yang telah membantu dalam penyelesaian perbaikan jaringan pipa air baku, kepada BBWSCC dan BBWSCCC yang memberikan dukungan ketersediaan air baku IPA PDAM TKR Kabupaten Tangerang.

“Dengan segala kerendahan hati, PDAM TKR Kabupaten Tangerang menyampaikan permohonan maaf khususnya kepada pelanggan dan umumnya kepada masyarakat Kabupaten Tangerang dan terimakasih kepada masyarakat dan instansi terkait, juga kepada BBWSCC dan BBWSCCC atas dukungan dan bantuannya.” Tutup Rusdy

(Abidin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.