Kapolda Banten Adakan Nonton Bareng Film Insipiratif Kaum Millenial “Pohon Terkenal”

Spread the love

Jurnalline.com, Serang (Banten) – Kapolda Banten beserta Jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda Banten, menggelar kegiatan nonton bareng (Nobar) film inspiratif bagi kaum millenial, yang berjudul ‘Pohon Terkenal’ disalah satu bisokop di Kota Serang, Kamis (21/3) malam

Dalam film inspirarif teraebut, menceritakan dimana seseorang yang baru masuk kedalam pendidikan kepolisian dengan harus mengikuti aturan dan selama 6 bulan diawasi sikap disiplinnya oleh lingkungan pendidikan.

Kapolda Banten, Irjen Pol Drs. Tomsi Tohir, Msi yang di wakili oleh
Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Kurniawan menceritakan bahwa, “dalam isi film tersebut ada banyak hal yang bisa diambil, diantaranya, dia bisa bernostalgia dengan telah menyaksikan film tersebut, terkait pengalamannya yang hampir sama. Akan tetapi Pohon Terkenal ini lebih diinvestasikan lebih baik, padahal sebenarnya lebih dari film itu dan cukup berat apa yang dia alami.

“Film ini sebagai gambaran untuk berpikir, berniat dan berjuang bahwa memang ada tujuan akhir setelah pendidikan untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara,” kata Tomex seusai nonton film Pohon Terkenal kepada awak media.

Dikatakan dia, jika melihat ceritanya juga, ia mengapresiasi kepada pembuat film tersebut yang sangat luar biasa dan kepada sang pembuat koreografer juga luar biasa. Karena di film itu mampu menggambarkan kepada masyarakat serta anak muda untuk punya intres terhadap anggota kepolisian. “Polisi itu adalah setia kawan, ada kekompakan, batas senjang usia. Dari perubahan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi orang yang harus mempunyai tanggung jawab dengan pendidikannya. Begitu keras tapi disiplinnya tinggi,” katanya.

Kedepan, ia berharap menjadi minat yang baik untuk menjadi anggota Polri itu adalah kehormatan sehingga bangsa dan negara itu betul-betul terjaga.

Ia juga menceritakan hal yang paling berkesan dari pengalaman dirinya saat pendidikan polri adalah dari hal yang tidak tahu apa-apa dididik menjadi tahu, tidak boleh ketemu keluarga pada fase 6 bulan pertama dan terikat etika disiplin. “24 jam diawasi selama 4 tahun, begitu kelar kita merasa bangga, selesai dan kita selamat,” tuturnya.

Sedangkan untuk perbedaan film pohon terkenal dengan pengalamannya, Tomex menyebutkan banyak perbedaan, diantaranya banyak fasilitas yang sudah ada kemajuan dan IT serta akademi kepolisian berkembang sebagaimana era pada waktunya. “Kapan perubahan dengan cepat seperti digital sampai ke speak english. Hal itu yang dipersiapkan oleh kepolisian agar mampu bersaing ditatanan Internasional dan mampu speak english,” tandasnya.

(Yati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.