Perayaan Jumat Agung diLaksanakan Prosesi Jalan Salib

Spread the love

Jurnalline.com, Sulawesi utara – Berjalan hikmat disertai tangis dan rasa terharu warnai prosesi penyaliban Yesus Kristus pada perayaan Jumat Agung umat Katolik Stasi Maria Diangkat ke Surga Pinabetengan Paroki St. Yoseph Kawangkoan, Jumat (19/4/2019) siang.

Perarakan diawali di halaman gereja dan keluar mengelilingi jalan Desa Pinabetengan Raya dan kemudian kembali lagi tempat semula untuk penyaliban Yesus.

Adegan-adegan yang diperankan lelompok Orang Muda Katolik (OMK) dan Kaum Bapak Katolik (KBK) sanggup membuat umat terbawa perasaan sebagai wujud penghayatan iman akan sengsara dan wafat Yesus.

Puncak kekaguman umat yang sebagian besar harus rela berjalan dibawah guyuran hujan yaitu pada bagian penyaliban Yesus.

Detik-detik penyaliban dan kematian Yesus membuat ratusan umat yang mengikuti prosesi jalan salib terdiam seketika saat menyaksikan Yesus meregang nyawa di atas kayu salib.

Beberapa saat setelah Yesus mati di kayu salib, jenazahnya diturunkan oleh Yusuf dari Arimatea dan dimakamkan di sebuah kubur batu yang ada tidak jauh dari tempat penyaliban.

Ketua Stasi Maria Diangkat ke Surga Nelson Momuat mengatakan bahwa perayaan Jumat Agung adalah bagian dari tradisi dan kekayaan iman Gereja Katolik yang bukan hanya rutinitas digelar setiap tahun, akan tetapi sudah menjadi bagian dari kehidupan umat sendiri.

“Kedepan, perayaan seperti ini akan dibuat lebih baik lagi, tentu dengan melibatkan seluruh komponen umat yang ada. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mengambil bagian dalam perayaan Jumat Agung ini. Semoga peringatan kematian Yesus ini semakin menguatkan iman kita,” ungkapnya.

Pada bagian lain upacara penghormatan salib juga dilakukan di Gereja Katolik Paroki St. Petrus Langowan yang dimulai tepat pada pukul 15.00 WITA yang dipimpin Pastor Noldy Karamoy Pr.

Dalam khotbahnya, Pastor Noldy Karamoy menitikberatkan perenungan pada sikap pasrah Yesus di saat Ia harus mengalami ketidakadilan dan kekerasan, bahkan berujung kamatian-Nya.

“Dalam kepasrahan itu, Yesus mau berbuat baik kepada orang-orang yang ingin membunuhnya. Itu adalah contoh yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Karamoy.

Penghormatan salib itu sendiri adalah bagian tak terpisahkan dari rangkaian prosesi Jumat Agung dan pada kesempatan tersebut umat secara pribadi mencium salib di depan altar lalu dilanjutkan dengan komuni.

Hal yang sama, Prosesi Jalan Salib bertepatan dengan Wafat Isa Al’Masih juga dilaksanakan di Stasi Tompaso satu, Kawangkoan dan Sekitarnya.

Penulis : Effendy Iskandar/Tim
Editor : Fay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.