Perpusnas dan Dinas Kearsipan Malut Gelar Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca

Spread the love

Jurnalline.com, Sofifi (Maluku Utara) – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bekerjasama dengan pemerintah provinsi Maluku Utara (Malut) melalui dinas Kearsipan dan Perpustakaan menggelar Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, yang bertempat di lantai 4 kantor Gubernur, Sofifi, Senin (26/8).

Kegiatan dengan tema “Implementasi Program Revolusi Mental Menuju Indonesia Cerdas 2024” dihadiri lebih dari 100 peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA se-kecamatan Oba Utara, kepala Desa, para pengelola perpustakaan, dan sejumlah wartawan. Sementara pemateri yang mengisi acara ini meliputi Tenaga Ahli Madya Perpusnas RI, Nelwaty, dan Pegiat Literasi Ihdinal Hikmatin Tajdidah, yang dipandu oleh Mahmud Ichi.

Sambutan Gubernur yang dibacakan Asisten II Umar Sangadji menyampaiakan, Perpustakaan bisa menjadi salah satu tempat yang dituju untuk menghabiskan waktu, bukan sekedar karena kebutuhan bagi para siswa dan mahasiswa.

“Perpustakaan idealnya harus menarik minat berkunjung bagi semua kalangan, masyarakat umum dari berbagai profesi. Namun tak dapat dipungkiri, ketertarikan untuk berkunjung ke setiap perpustakaan akan terpergantung dengan peminat itu sendiri,”katanya

Dijelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi setiap orang itu mau dan ingin berkunjung ke perpustakaan, diantaranya karena budaya membacanya telah dibangun sejak dini melalui keluarganya sendiri. Disamping itu, lingkungan juga sangat mempengaruhi minat seseorang untuk menjadikan perpustakaan sebagai bagian dari kebutuhannya.

“Manajemen dan tata kelola perpustakaan pemerintah daerah juga menjadi hal penting bagi upaya menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan. Karena itu, Perpustakaan Daerah harus dikelola dengan baik dan professional,”pintanya

Terpisah, Tenaga Ahli Madya Perpusnas RI, Nelwaty menerangkan, program Pembudayaan Kegemaran Membaca melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial, merupakan program Perpusnas dalam meningkatkan minat baca dan tingkat literasi masyarakat.

“Inklusi sosial merupakan perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan, serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak azazi manusia,”jelasnya

Selain itu, ia juga mengatakan, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengaktualisasikan revolusi mental adalah dengan berpikir kreatif dan inovatif serta ke depannya mampu menginisiasi Inovasi Pelayanan Publik.

Revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah & rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi.

“Revolusi mental dapat diartikan juga sebagai gerakan mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku setiap orang untuk berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi Bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia,” tambahnya mengutip sumber Kemenko PMK

Sementara, Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Rahwan K Suamba berharap para peserta yang mengikuti Pembudayaan Kegemaran Membaca ini menjadi embrio di lingkungannya dalam upaya meningkatkan literasi dimasing-masing lingkungan.

“Harapan saya terhadap 100 peserta yg telah mengikuti sosialisasi pembudayaan kegemaran membaca dapat menjadi mitra baru dinas kearsipan dan perpustakaan untuk menggelorakan budaya baca di wilayah ibukota povinsi Maluku Utara sekaligus mampu menjadi icon baru dalam meningkatkan kegemaran membaca di tingkat sekolah dan masing masing lingkungan,”harapnya.

Penulis : Dhie
Editor : Fay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.