Membawa Trauma, Pasca Serangan Brutal Separatis (KKSB OPM) Satgas TNI/POLRI Berikan Healing Kepada Warga

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Peristiwa serangan penembakan brutal Separatis Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB OPM) kepada warga lokal di sekitar Kampung Gulanggama dan Japaro Komplek, Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (18/2) membawa trauma mendalam terhadap warga terutama anak-anak.

Salah satu warga lokal Abetius Wenda mengatakan “Anak-anak itu banyak yang trauma. Banyak yang bersikap tertutup. Bahkan beberapa langsung lari ketakutan bila melihat orang dari hutan membawa senjata dan panah.”

Membantu menghilangkan kecemasan dan ketakutan satgas TNI-Polri memberikan trauma healing kepada warga pasca serangan brutal KKSB OPM, selain memberikan trauma healing, TNI/Polri juga memberikan pelayanan kesehatan bagi ratusan warga setempat.

Selama 3 mingggu ini kami hidup dalam ketakutan dan tekanan kelompok KKSB OPM yang bukan masyarakat kami, mereka menyiksa kami, hasil kebun dan ternak kami dicuri, anak perempuan kami diambil secara paksa dan juga terkadang di perkosa demi kepuasan para anggota OPM, kami ketakutan dan merasa tidak nyaman hidup bersama mereka.

Kami bahagia menyambut dan melihat saudara–saudara kami dari TNI dan Polri yang mau datang di kampung kami untuk menjaga kami ini dan membebaskan kami dari genggaman dan cengkeraman OPM yang selama ini mengekang dan mengintimidasi kami di kampung kami sendiri.

Para pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) harusnya membuka mata, melihat bahwa ini adalah pelanggaran berat yang dilakukan Separatis KKSB OPM
Pelaku kejahatan ini harus ditangkap segera, hidup maupun mati.

Masyarakat Papua meminta bantuan pemerintah dan aparat untuk mengejar dan menangkap separatis KKSB OPM dimana telah membuat hidup masyarakat tidak tenang.

Pengamat Sosial Politik Papua, Jhon menilai “Tidak ada suatu hukum apapun yang membenarkan adanya seseorang atau sekelompok orang yang tanpa hak boleh mengangkat senjata secara illegal, Sangat ironis sebab setiap tragedi pelanggaran HAM, pemerkosaan dan pembantaian yang dilakukan oleh KKSB OPM tidak seorangpun pejabat Pemda, Pemprov, tokoh Papua dan pegiat HAM lainnya yang berkomentar prihatin apalagi menunjukkan sikap protes terhadap KKSB OPM untuk menyerahkan senjata dan menyerahkan diri ke aparat keamanan,” ungkap Jhon
Sondegau.“

Kami masyarakat Intan Jaya tidak pernah berharap OPM ada dan kami sangat menolak karena hidup kami masyarakat adalah hidup yang baik dan taat dengan segala perintah Tuhan. kami tidak ingin lagi hidup dalam ketakutan berkepanjangan akibat ulah dari OPM dan tanpa dukacita akibat hadirnya OPM.”

Penulis : Fram
Editor : Ndre

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.