Dinkes Lantamal VIII Laksanakan Sosialisasi Latihan Resusitasi Jantung Paru (PCR)

Spread the love

Jurnalline.com, Sulut – Dinas Kesehatan (Diskes) Lantamal VIII Rumkital dr. Wahyu Slamet Bitung memberikan pelatihan dasar Ketika menghadapi situasi di mana korban mengalami henti jantung mendadak, langkah kita bisa memberikan serangkaian bantuan untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Kegiatan ini dilaksanakan, Kamis (05/03/2020) dipimpin oleh Kadiskes Lantamal VIII Mayor Laut (K) drg. Suhartono, Sp.KG turut didampingi oleh Mayor Laut (K) dr. I Gede Sutaniyasa, Sp.An. (Kasubbag Rumkital dr. Wahyu Slamet Bitung.) serta para anggota Diskes Lantamal VIII.

Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Danlantamal VIII Brigjen TNI (Mar) Donar Philip Rompas, Wadan Lantamal VIII Kolonel Laut (P) Johanes Djanarko Wibowo, para Asisten Danlantamal VIII, para Kadis/Kasatker Lantamal VIII, serta seluruh personil Lantamal VIII.

“Dalam kegiatan tersebut, dijelaskan Pertolongan pertama yang cepat, khususnya penggunaan teknik resusitasi jantung paru (CPR), dimana ini adalah faktor penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup dan pemulihan.”

Hal ini dilaksanakan sebab Akhir-akhir ini marak terjadi korban meninggal secara mendadak (henti jantung secara mendadak) baik yang sedang melakukan aktivitas maupun sedang tidur dan ketika dibangunkan sudah tidak ada respon lagi,

Berikut dijelaskan Tips dan Langkah dalam memberikan Pertolongan jika ditemui hal ini terjadi :

1). Sebelum menolong korban, pastikan lingkungan sekitar aman untuk Anda maupun orang lain. Jangan dekati korban bila melihat bahaya, seperti kabel listrik yang menjuntai, percikan api, longsoran batu, dan lainnya.
“Dari kegiatan ini masyarakat dan khususnya personil Lantamal VIII akan mampu mericek respons kesadaran korban.

3). Jika tingkat kesadaran korban menurun, tepuklah bahunya. Jika korban masih tidak merespons, mintalah bantuan orang sekitar untuk menelepon ambulans, mengambilkan kotak P3K, dan alat Automated External Defibrillator (AED). Sembari menunggu bantuan, lanjutkan dengan mengecek napas korban selama 5-10 detik. ”
“Teknik memberi pertolongan pada korban yang mendadak Pingsan dan tidak bernapas segera lalukan resusitasi jantung dan paru atau CPR dengan kompresi dada.”

4). Ini Agar kompresi dada efektif, korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan yang rata dan keras. lanjutnya Setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan metode Head Tilt – Chin Lift. Caranya letakkan tangan di dahi korban dan tengadahkan kepala korban.
” Letakkan ujung jari di bawah dagu, dan angkat dagu korban. Pastikan tidak ada sisa makanan sekitar area mulut.

5). Berikan dua kali bantuan napas. Tutup hidung dengan ibu jari dan telunjuk. Tiup sekitar 1 detik untuk membuat dada terangkat, kemudian lanjutkan dengan tiupan berikutnya.
“Lanjutkan 30 kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas dalam 2 menit atau sekitar 5 kali pengulangan. Setiap 2 menit, lakukan pengecekan napas kembali.”

6). CPR baru bisa dihentikan saat korban memberi respon (biasanya terbatuk) atau mulai bernapas lagi, saat penolong tidak mampu lagi memberikan pertolongan, saat tim medis sudah datang, atau sudah ada keputusan dari dokter.

7). Jika korban mulai bernapas setelah diberikan CPR, lakukan posisi pemulihan. Tarik lengan terjauh korban melewati dada, dan punggung tangannya menempel pada pipi. Dengan tangan satunya, tekuk lutut kaki bagian terjauh korban.

8). Balikkan atau miringkan korban ke arah penolong. Biarkan lutut kaki yang sudah ditekuk tetap dalam posisi demikian.
“Tengadahkan kepala korban untuk mempertahankan jalan napas. Pantau keadaan korban hingga bantuan medis tiba.”

Demikianlah beberapa tips dan cara dalam membantu korban yang mengalami henti jantung mendadak. Semoga Bermanfaat.

Penulis : EffendyV.Iskandar
Editor : Ndre

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.