Kumtua Sumarayar, Djefry Mumu Pengkoleksi Sepeda Antik Roadster Bicycle

Spread the love

Jurnalline.com, Langowan – Ada hal menarik saat berada di kediaman Hukum Tua Desa Sumarayar, Kecamatan Langowan Timur Bpk. DJefry Mumu, Senin (20/07/2020) sore kemarin, keranjingan terhadap sepeda ontel dirasa tepat bersamaan seiiring berkembangnya ancaman global warming.

Kepada wartawan media jurnalline.com saat bersuah dikediamannya mengungkapkan sebenarnya sejak beberapa tahun akhir ini suda sangat menyukai dan menggandrungi Sepeda Onthel yang dalam Bahasa Inggris adalah Roadster Bicycle atau pit pancal, yang merupakan sebuah tipe sepeda standar yang oleh masyarakat digunakan pada akhir tahun 70an.

Djefry Mumu yang juga adalah salah satu mekanik sepeda Onthel yang ada seputar kota Langowan kecamatan Langowan Timur saat ini suda mengoleksi empat jenis Roadster Bicycle atau pit pancal yang harganya mencapai puluhan juta rupiah.

“Sepeda ontel yang di desain oleh negeri Belanda, bercirikan posisi duduk tegak dan memiliki reputasi yang sangat kuat, berkualitas tinggi dan Karakteristiknya adalah terdapat rumah rantai tertutup katengkas dengan gigi yang tidak bisa diubah dan biasanya terdapat dinamo di bagian roda depan untuk menyalahkan lampu.” tukas mumu

Sepeda yang dilengkapi rem drum atau rem tromol untuk pengreman tidak hanya digunakan Laki-laki, namun juga oleh kaum
Perempuan.

Adapun berbagai macam merek sepeda ontel yang beredar di pasar Indonesia pada segmen premium terdapat merek Fongers, Gazelle danSunbeam sementara pada segmen dibawahnya diisi oleh beberapa merek terkenal antara lain seperti Simplex, Burgers, Raleigh, Humber, Rudge, Batavus, Phillips serta NSU.

“Dengan hadirnya kembali Sepeda Ontel diera modern saat ini,
Di Minahasa masyarakat umum dapat menggunakannya sepeda model ini untuk transportasi dan sebagai kendaraan pribadi selayaknya sepeda motor zaman sekarang dizaman sebelum tahun 1970an.” tandas Mumu

Sebelumnya pada zaman Hindia Belanda tahun 1970-an keberadaan sepeda ontel mulai digeser oleh “sepeda jengki”, yang berukuran lebih kompak dari ukuran tinggi maupun panjangnya dan tidak dibedakan desainnya untuk pengendara pria atau wanita.

Waktu itu sepeda jengki yang cukup populer adalah merek Phoenix dari China. Selanjutnya, Sepeda jengki pada tahun 1980-an juga mulai tergeser oleh sepeda MTB sampai sekarang.

“Masyarakat umum dapat menggunakannya sepeda model ini untuk transportasi dan sebagai kendaraan pribadi selayaknya sepeda motor zaman sekarang dizaman sebelum tahun 1970an setelah tahun 70an keatas hingga tahun 2000an, masyarakat sudah mulai menggunakan sepeda motor.” terang mumu

“Secara perlahan lebih banyak digunakan oleh masyarakat pedesaan dibanding diperkotaan, pada akhirnya karena usia dan kelangkaan, sepeda onthel telah berubah menjadi barang antik dan unik mulai situasi berbalik, sepeda ontel yang dulunya terbuang, sekarang justru diburu kembali semua kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa sampai pejabat.

Penulis : EffendyIskandar
Editor : Ndre

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.