Lanjutkan, Ulama Dinginkan Situasi Demonstrasi

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Kearifan khas Banten ditandai bermunculannya deklarasi “antianarki” dari para tokoh setempat, patut terus-menerus dilakukan untuk mendinginkan situasi demonstrasi penolakan UUCK.

“Kita harapkan ini dapat lebih menenangkan demo yang diperkirakan masih akan terus berlangsung jelang Pemerintah mengundangkan UUCK,” kata Wakil Sekjen Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Suryadi, M.Si di Jakarta, Senin (19/10/20).

Seluruh tokoh dan Polri, kata Suryadi, pasti memahami bahwa demonstrasi adalah bagian dari jalan penyampaian aspirasi secara terbuka di ruang publik di negara demokrasi seperti Indonesia.

Pada saat yang sama, pasti pula para pemuka masyarakat itu sangat paham kesulitan macam apa yang sedang dihadapi Pemerintah dalam menghadapi dua masalah besar sekaligus yaitu kesehatan rakyat terkait serbuan virus covid19 dan ketahanan ekonomi.

“Kekhasan Banten dengan ulamanya yang mampu merangkul semua pihak untuk terciptanya kondisi yang positif adalah hal yang patut diacungi jempol. Daerah lain yang memililih kekhasan mirip Banten, patut menyerukan hal serupa,” kata Suryadi.

Suryadi juga mengimbau agar aparat lebih mengefektifkan ketentuan jaga jarak dan penggunaan masker, selama berlangsungnya demonstrasi.

“Di lain pihak, para pendemo juga siap memenuhi ketentuan jaga jarak dan wajib 3M,” kata Suryadi.

Sebagaimana diketahui demonstrasi penolakan terhadap UU OmniBus Law Cipta Kerja (UUCK), terus meluas hampir di seluruh Tanah Air.

Akan tetapi, Suryadi turut menyayangkan demo-tersebut tak sedikit yang melibatkan pelajar di bawah umur dan pengangguran. Bahkan, juga ditandai perusakan fasilitas umum, pencurian, dan melukai aparat, selain adanya tudingan bahwa aparat telah bertindak represif.

Ratusan orang ditangkap polisi dan di antaranya statusnya ditingkatkan menjadi tersangka.

Selain itu, sejumlah orangtua/wali murid diminta datang menjemput pulang anak-anak mereka yang masih berstatus pelajar/ di bawah umur.

Suryadi menghimbau, semua pihak hendaknya dapat menahan diri agar terhindar dari tindakan emosional yang dapat membenturkan aparat keamanan dengan para pelaku demonstrasi.

Dalam kerumunan massa yang cenderung meluapkan keinginan, kata Suryadi, semua pihak di “luar arena” hendaknya lebih dapat mengambil posisi mendinginkan.

Keadaan yang panas dan penuh emosi apalagi terus dipanas-panasi, lanjutnya, dapat dipastikan akan menjebak semua pihak menjauh dari situasi yang jernih.

“Untuk mendinginkan situasi, penting obyektif melihat kenyataan demonstrasi ketika demonstran berhadap-gadapan dengan aparat keamanan,” kata Suryadi mengingatkan.

Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Bidhumas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.