Masbukhin Pradhana Butuh Perhatian Perbaikan Sarana Prasarana Pariwisata Tondano

Spread the love

Jurnalline.com, TONDANO – Kabupaten Minahasa yang memiliki danau Tondano dan pesona alam lainnya, hawanya yang sejuk karena berada di dataran tinggi menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun manca negara untuk berkunjung di Kabupaten Minahasa, provinsi Sulut.

Kilas catatannya saat perjalanannya menuju Tondano Kabupaten Minahasa Sulut dilihat dari peta sekitar 35KM dari kota Manado dengan perjalanan naik berkelok-kelok ketika tiba di Tondano disuguhkan dengan pesona Danau Tondano yang dikelilingi pegunungan keren banget ditambah makanannya yang enak bikin fresh.

“Tentunya ini bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Minahasa dan terus mempromosikan wisata danau Tondano (meski tertutup gulma enceng gondok). Dalam mempromosikan destinasi wisata kabupaten Minahasa, dibutuhkan perhatian dan upaya istansi terkait dalam memperbaiki sarana prasarana. Selain dapat mengembangkan perhotelan minimal bintang tiga menyakini bisa menambah dampak ekonomi buat masyarakat kabupaten Minahasa.” Ujar Masbukhin Pradhana yang juga Pengurus KADIN Indonesia dibidang Ketenagakerjaan

Lanjut menurut Masbukhin Pradhana, bahwa
Kopi Arabika merupakan salah satu minuman populer sejak abad XVM dan menyebar ke penjuru seluruh dunia.

“Adapun keistimewaan
Kopi arabika adalah biji kopi terbesar produksinya di seluruh dunia, selain harga kopi arabika berdasarkan kualitasnya, memiliki profil rasa dan aroma yang begitu kompleks pun merupakan biji kopi yang banyak peminatnya.” Imbuh sosok pengusaha sukses ini

Industri kopi yang terus bergerak dinamis, penikmat kopi pun kian hari kian bertambah, “Inovasi dari hulu ke hilir tidak ada habisnya memuaskan keingin-tahuan pecinta kopi arabika berharap Minahasa kedepan dapat menjadi peluang salah satu daerah penghasil Kopi arabika di Indonesia,” imbuh Sekjen APKULINDO dan Waketum JAPNAS RI.

Saat berada di makam Kyai Mojo Tondano, dan Makam KH Ahmad Rifai dirinya tidak menduga kalau tempatnya berada di pebukitan.

“Mendengarkan penelasan sejarah bagaimana Kyai Mojo saat ditangkap lalu dibawa ke Semarang, ke Batavia terus ke Makassar, dilanjutkan ke Manado dan akhirnya akhir dibawa ke Tondano, saya pribadi merasakan bahwa perjuangan saya ini belum ada apa-apanya dibandingkan pahlawan pahlawan terdahulu.” Tandas Masbukhin Pradhana

Sekilas Profil Masbukhin Pradhana (Peserta PPRA 64 2022 LEMHANNAS RI) :

Pengusaha kuliner Indonesia, 1. Sekjen APKULINDO (Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia),
2. Waketum JAPNAS (Jaringan 3. Pengusaha Nasional bidang perdagangan), dan
4. Pengurus KADIN Indonesia di bidang Ketenagakerjaan Indonesia.

(IskandarEffendy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.