Pendistribusian Obat dan Makanan Sehat Untuk Masyarakat Papua Oleh Satgas Yonif R 303 Kostrad

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Satuan Organik Yonif Raider 303/SSM membantu Pemerintah Kabupaten Puncak mendistribusikan Obat-obatan dan juga makanan tambahan kepada warga masyarakat di Distrik Wuloni dan Mayuberi Kabupaten Puncak Papua.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Satuan Organik Yonif Raider 303/SSM Kostrad Letkol Inf Slamet Faojan M.Han dalam keterangan tertuisnya di Komando Taktis (Kotis) Ilaga Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/10/2022).

Dikatakannya, keberadaan TNI harus dapat menjadi solusi guna membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat. Seperti yang dilakukannya saat yakni dengan mengantarkan obat dan juga makanan tambahan untuk membantu masyarakat terutama di bidang kesehatan.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan Stunting di wilayah Papua. Dengan kami bantu mendistribusikan obat dan makanan sehat kepada masyarakat sebagai wujud perhatian dan kepedulian TNI,” ujar Dansatgas.

Jauhnya lokasi temput ditambah tidak adanya tenaga kesehatan di wilayah Wuloni dan Mayuberi, menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi Dokter Satgas Letda CKm Eka Tarigan untuk berkordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Tujuannya yaitu untuk bekerja sama membantu mengantarkan obat dan makanan tambahan kepada masyarakat yang berada di Distrik Wuloni dan Mayuberi. Harapannya masyarakat menerima pelayanan kesehatan melalui Pos TNI yang ada di Distrik tersebut.

“Kami antarkan obat dari Kotis Ilaga menuju Distrik Wuloni dan Mayuberi agar masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan guna membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mencegah Stunting,” jelas Dokter Satgas.

Paket obat dan makanan sehat tersebut merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan yang akan dipergunakan untuk masyarakat sekitar distrik Wuloni dan Mayuberi dalam pemenuhan obat dan makanan tambahan yang dibutuhkan sehingga membantu proses penyembuhan masyarakat yang sakit. Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Ilaga Domus Wonda (50). Dia menyebut kondisi tenaga kesehatan dari Dinkes di Distrik Wuloni dan Mayuberi saat ini masih belum ada pasca terjadi konflik di wilayah tersebut.

“Saat ini belum ada tenaga kesehatan di wilayah Wuloni dan Mayuberi. Masyarakat perlu menempuh jarak 8 s.d 10 km menuju kota Ilaga untuk berobat,” kata Kepala Dinas Kesehatan.

Fram
Penkostrad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.