Bangun Gereja di Tengah Derasnya Teror OPM, Warga Papua Jaga Satgas Yonif PR 305 Kostrad

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Solidaritas masyarakat dengan anggota TNI terlihat di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pasalnya, warga di sana menjaga pasukan Yonif Para Raider 305/Tengkorak Kostrad yang sedang membangun gereja, dengan senjata panah dari derasnya teror OPM. Kamis (24/11/2022).

Dijelaskan Dansatgas, Sebelumnya, gereja yang dibangun pasukan elite tempur meliter TNI Angkatan Darat, di Kampung Bazemba, Intan Jaya itu, sempat terbengkalai.

Pengerjaan pembangunan gereja itu terbengkalai, karena Pasukan Tengkorak pada saat itu harus melakukan patroli keamanan untuk menjaga keselamatan penduduk setempat.

“Hitungan kami, seminggu sebelum Natal, sudah clear semua,” ucap Letnan Basyir si Bos Koper yang menjadi penanggung jawab pengerjaan pembangunan Gereja Bazemba.

Sambungnya menjelaskan, bangunan gereja tersebut ditargetkan harus tuntas sebelum Perayaan Natal 25 Desember 2022. Maka dari itu, Pasukan Tengkorak tancap gas pool dan tidak pakai rem dalam mengerjakan pembangunan gereja itu.

“Berjaga-jaga, siapa tahu kelompok Undius mencoba mendekat untuk mengganggu. Wujud kecintaannya kepada prajurit yang sedang bekerja, mereka yang berjaga melengkapi diri dengan busur panah,” ujar Dansatgas (Raja Aibon Kogila) dalam tulisannya.

Saya sampaikan di atas juga, di Wandoga, waktu Komandan datang. Pak Camat juga bilang, ini TNI sekarang orang baik. Jangan ada ganggu daerah ini. Jadi, harus tenang, aman. Zaki juga sudah bilang kepada orang Dani, tidak boleh itu ganggu. Kalau perang, perang betul. Tidak boleh ganggu, ganggu dengan dorang,” cerita Gembala Yakob Sondegau.

Sementara itu, di saat para pemuda angkat senjata memasang pagar betis, warga lainnya dan para mama-mama turun tangan membantu Pasukan Tengkorak mengerjakan bangunan gereja.

“Prajurit dan kawan-kawan sejak pagi hingga sore hari bekerja di gereja. Masyarakat yang bisa, ikut membantu. Mama-mama menyiapkan bekal makan dan minum. Semua bersama-sama. Saat siang, para prajurit dan masyarakat makan bersama-sama. Bekal yang dibawa prajurit dan makanan yang disiapkan  warga, dinikmati bersama,” ujar Dansatgas.

Tidak ada perbedaan antara mereka. Semua serasa satu keluarga besar. Saat prajurit yang beragama Islam menunaikan ibadah salat Zuhur, warga bersama prajurit lain yang menjaga. Terlihat jelas, anak cucu keturunan Kepala Suku Besar Mendiang Oktavianus Sondegau sangat sayang kepada para Ksatria Tengkorak,” sambung Raja Aibon Kogila menjelaskan.

Dansatgas menyampaikan kepada Gembala Yakob dan beberapa tokoh masyarakat Bazemba, bahwa dukungan pembangunan gereja bukan semata-mata dari pasukan Kostrad yang saat ini berada di Intan Jaya saja. Namun, sebagian besar merupakan bantuan dari Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurrachman. Selain itu, teman-teman seangkatan Raja Aibon, ARUPADATU, juga mengirimkan uang untuk tambahan membeli bahan bangunan.

Bahkan prajurit yang berada di Karawang serta keluarga yang berada di Sumatera Utara dan Kalimantan juga turut serta menyisihkan rezekinya, demi segera tuntasnya pembangunan Gereja Bazemba.

“Jadi, ini bukan hanya kita saja yang punya uang, tetapi teman-teman. Dari teman-teman kita yang di luar sana, teman-teman dari Medan, itu sumbang uang juga. Teman-teman yang sekarang ada tinggal di asrama juga ada, teman teman angkatan saya juga. Jadi, saya kan dulu selesai sekolah tentara tahun 2004,” kata Raja Aibon Kogila.

Alex
Penkostrad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.