TNI-POLRI Makin Dicintai Warga Hengki Sani Papua, Satgas Yonif PR 305 Kostrad Hadir di SDN Inpres Mamba

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Pasca kehadiran prajurit TNI dan Polri pada acara penutupan kedukaan keluarga Fam Sani dan beberapa kali kegiatan sebelumnya di Kampung Mamba Bawah, nampak kecintaan masyarakat kampung Hengki Sani kepada TNI-POLRI semakin terbukti. Warga yang sebelumnya membatasi diri untuk berkomunikasi, mungkin karena takut mendapat tekanan dan ancaman dari KST ataupun karena mereka belum merasakan dampak langsung kedekatan dengan aparat keamanan, hari demi hari mulai membuka diri.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Para Raider 305 Kostrad Letkol Inf Ardiansyah, S.Hub., Int., dalam rilis tertulisnya, di Intan Jaya. Papua. Selasa (8/11/2022).

Dijelaskan Dansatgas, kali ini Prajurit Kostrad dipimpin Wadansatgas Mayor Inf Anjas bersama Brimob Damai Cartenz, serta Kapten Puji si Bos Mamba dan Kapten Kav Effendi, hadir di tengah-tengah siswa SDN Inpres Mamba, satu-satunya Sekolah di Kampung Hengki Sani.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan diruang kelas mulai dari kuis, belajar berhitung, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lagu nasional, Satgas juga membagiakan peralatan tulis menulis serta membagikan makananan kepada anak-anak.

Di sela-sela kegiatan, Bintara Kesehatan Serda Lutfie memberikan contoh sekaligus mangajari anak-anak membersihkan hidung agar ridak mudah terserang penyakit.

Bahagia selalu anak-anak Intan Jaya, bahagia selalu anak-anak Papua, kebersamaan kita akan mewujudkan Papua Penuh Damai (Papeda).

Sekolah yang sebelumnya memiliki siswa sekitar 200 orang anak dengan sembilan tenaga pengajar, beberapa waktu ke belakang terlihat sepi. Ini terjadi pasca terjadinya beberapa kali gangguan KST pada tahun 2021 yang lalu. Semenjak peristiwa itu, tinggallah 45 anak yang aktif mengikuti proses belajar dibawa bimbingan Bapak Henox Tipagau, Kepala Sekolah sekaligus merupakan Kelasis Pastoran Santo Misael.

“Sebelumnya, siswa disini ada sekitar 200. Guru ada Sembilan, tapi, sejak tahun 2021, jadi seperti sekarang. Sekarang tinggal 45 anak yang bersekolah. Guru sebenarnya sekarang masih ada 3 orang, tapi tidak pernah hadir di sekolah,” jelas Bapak Henox Tipagau.

Fram
Penkostrad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.