Kaskostrad Pimpin Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Markas Kostrad

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Markas Kostrad melaksanakan upacara, bertempat di lapangan upacara Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).

Dalam kegiatan upacara bertindak sebagai inspektur upacara Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad) Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Komandan Upacara Letkol Cpl Yance dan sebagai Pembaca Pembukaan UUD 1945 Lettu Ckm Philip Maximilian.

Pada kesempatan tersebut Kaskostrad membacakan amanat tertulis Panglima TNI Laksamana TNI H. Yudo Margono, S.E., M.M., menyampaikan bahwa  pada hakekatnya upacara yang kita laksanakan merupakan bentuk penghormatan sekaligus penghargaan kita kepada para pejuang, pendiri Republik ini, para pahlawan sejati, yang telah memberikan segala-galanya melampaui dari apa yang seharusnya diberikan.

Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus, wujud penghormatan dan penghargaan yang paling mulia, yang harus kita berikan adalah mewarisi tradisi dan nilai-nilai kejuangan serta melanjutkan untuk mengisi kemerdekaan.

“TNI harus menjadi perekat kemajemukan bangsa, karena TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan kebhinekaan, sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang utuh, kuat dan tangguh,” ujar Panglima TNI.

Sebelum kita mampu merekatkan kemajemukan, maka soliditas dan sinergitas diantara kita harus terwujud terlebih dahulu. Hal ini supaya kita tidak rentan terhadap provokasi, gesekan, adu domba yang sengaja digunakan oleh pihak lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ingat, pada era globalisasi seperti sekarang perkembangan lingkungan strategis memiliki dampak yang signifikan terhadap suatu negara, termasuk negara kita.

Semua pelanggaran hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI akan dilanjutkan sesuai prosedur hukum yang berlaku, oleh karena itu setiap prajurit TNI agar bersikap profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi dan mental Sapta Marga.

Berkaitan ditahun 2023 yang merupakan tahun politik menuju Pemilu 2024, TNI tetap harus netral. Neralitas TNI merupakan kehendak rakyat Indonesia yang telah diamanatkan dalam “UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Jatidiri TNI” diantaranya tidak berpolitik praktis. Netralitas TNI juga merupakan wujud nyata, bahwa TNI tidak ingin kembali ke politik, TNI secara tegas tidak masuk ranah politik praktis.

Terkait dengan marak dan semakin tingginya penggunaan media sosial, maka tak henti-hentinya saya mengingatkan kembali kepada segenap prajurit dan PNS TNI sekalian, bahwa kita masih harus tetap hati-hati dan cermat terhadap penggunaan media sosial, karena hal ini bisa berpengaruh terhadap institusi TNI dan perkembangan situasi sosial nasional. Oleh karena itu bijaklah dalam menggunakan Medsos, ingat ”Jarimu adalah Nasibmu”

Kepada seluruh unsur pimpinan Satker di jajaran TNI saya perintahkan untuk senantiasa mampu membaca situasi, berikut segala kecenderungan perkembangannya, sehingga kita dapat meningkatkan pemikiran prediktif, Langkah antisipatif dan upaya konstruktif, deteksi dini, cegah dini sehingga mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Amalkan “Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI”, sebagai komitmen moral prajurit dalam membantu meringankan kesulitan masyarakat di sekelilingnya. Demikian juga para PNS, amalkan dengan sungguh-sungguh “Panca Prasetya Korpri”. Jadilah prajurit atau PNS yang patriotik kehadiran kalian adalah bagian penting bagi eksistensi NKRI.

“Dirgahayu Republik Indonesia”. 

Drie

(Penkostrad)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.