Lurah, Toga, Tomas dan Toda Gerendeng Tolak Keberadaan PSK Jalan Otista Karawaci

Spread the love

Jurnalline.com, Kota Tangerang – Pasca tertangkapnya centeng PSK (pekerja seks komersial) Otista yang kerab membuat onar dan merupakan pelaku pengeroyokan wartawan di Tangerang yakni K alias Hans (31) dan S alias Entis (41) oleh Polsek Karawaci beberapa waktu lalu.

Lurah Gerendeng Nasron Azis Mufti bersama tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas), tokoh pemuda (toda) bersama masyarakat, memasang spanduk penolakan terhadap para PSK yang suka mangkal di jalan Otista Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada minggu (15/7/2018).

Lurah Gerendeng Nasron Azis Mufti, memberikan apresiasi kepada Polsek Karawaci, yang telah berhasil meringkus para pelaku pengeroyokan Wartawan di SPBU Gerendeng tersebut dengan tenggang waktu 48 jam pasca kejadian.

“Alhamdulilah, mudah-mudah kejadian ini tidak terjadi lagi diwilayah saya,” ujarnya.

Saya sudah mengadakan rapat dengan RT, RW, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan Ulama, untuk menentang keras dan menolak adanya tempat prostitusi di Jalan Otista tersebut, dengan menempelkan Spanduk di depan SPBU.

“Ini upaya kita untuk memberantas penyakut masyarakat ini. Karena apabila terus ada PSK di tempat tersebut maka tidak sesuai Motto Kota Tangerang, sebagai Kota yang berakhakul karimah,” Lanjut Nusron.

Dirinya dan Masyarakat hanya berupaya seperti ini, membuat spanduk Penolakan. Sebab untuk penindakan tukpoksinya Satpol PP dan juga Trantib untuk menertibkannya.

“Kita bisa aja melakukan aksi bersama masyarakat. Namun takutnya akan terjadi Anarkis nantinya,” Tukasnya.

Sementara itu, Moch. Iip Muip salah satu Tokoh Pemuda Gerendeng, mengatakan upaya membersihkan PSK dan Preman di wilayah Jalan Otista Gerendeng yang selalu mangkal di SPBU, Wisma Anggrek dan Hotel Tangerang, sangat setuju.

“Memang harus kerja ekstra keras, lantaran mereka itu pintar (PSK,red) selalu sembunyi-sembunyi karena ada cepunya,” jelas Iip.

Dirinya siap membantu Satpol PP Kota Tangerang untuk membersihkan PSK tersebut. Karena selalu meresahkan masyarakat serta membawa centeng (Preman,red) yang kerap membuat onar dan keributan.

“Kalau saya datang ketempat itu, mereka pada kabur. Tapi kalau saya pergi selalu ada kejadian seperti keributan, pemukulan dan lain-lain,” pungkasnya.

(Iwan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.