Terkait Robohnya Bangunan, PPKAD OKI Memilih Bungkam

Terkait Robohnya Bangunan, PPKAD OKI Memilih Bungkam
Spread the love

Jurnalline.com, KAYUAGUNG – Gedung Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tepatnya di lantai 2 Senin (18/4)  ambruk sehingga ruangan yang biasanya diperuntukkan bagi pelayanan masyarakat dialihkan ke ruangan lain. Bahkan, PPKAD OKI harus menjebol dinding disamping ruangan pintu yang lama sebagai akses keluar masuk gedung.

Robohnya bangunan berlantai dua ini baru diketahui pewarta berita Kamis (21/4), mendapati beberapa pekerja tengah merenovasi dibeberapa bagian dari instansi pusat pelayanan pajak dan aset daerah ini.

Informasi yang berhasil dihimpun, ambruknya lantai 2 berawal dari suara dentuman keras dari ruangan, yang diikuti dengan jatuhnya beberapa bagian lantai hingga amblas. Sontak saja, kejadian ini membuat beberapa staf PPKAD yang pada saat kejadian sedang lembur berhamburan keluar gedung, “Kami kaget dengan suara keras yang berasal dari ruangan atas. Kami semua panik, dan berlari keluar gedung. Kirain ada gempa,” Ungkap salah satu staf yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Masih menurut staf ini, dirinya merasa khawatir akan kekuatan bangunan yang seperti bangunan kokoh tapi rapuh. Baginya, dengan kejadian robohnya bangunan ini menandakan bangunan kantornya itu tidak dapat memberikan keamananan untuk melaksanakan berbagai pekerjaannya sebagai abdi masyarakat, “Kejadiannya begitu saja Mas, tidak ada angin, tidak ada hujan bangunannya ambruk begitu saja,” Ungkapnya tanpa bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

Masih menurut staf ini, akibat robohnya bangunan, yang tepat berada di ruangan pelayanan, sekaligus tempat keluar masuk harus ditutup. Saat ini, PPKAD OKI harus menjebol dinding sebagai ganti pintu akses keluar masuk gedung.

Ketika pewarta berita ini konfirmasi dengan Kepala Dinas PPKAD OKI Daud SIP, M.Si tidak berada ditempat. Begitupun dengan Sekretaris Dinas dan beberapa Kabid lebih memilih bungkam untuk bicara.

Pewarta berita hanya ditemui salah seorang staf PPKAD Harrudin diluar gedung, tanpa mengijinkan pewarta berita menyempatkan diri memasuki gedung milik Pemerintah ini.

Kepada pewarta berita Harrudin justru mengarahkan wartawan untuk menemui Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Ricardo. Menurutnya, dalam hal robohnya bangunan ini, pihaknya hanya menerima bangunan gedung, sementara untuk pembangunannya sendiri ditangani PU Cipta Karya OKI. Disaat disinggung kondisi dalam gedung, dirinya mengaku sedang direhab dan sebelumnya pihak PU Cipta Karya memasang garis pembatas, “Garis pembatas seperti police line sudah dipasang sebelumnya,” Ujarnya singkat.

Terpisah, Pengamat masalah sosial Leksono menyatakan keheranannya. Menurutnya, kejadian robohnya bangunan ini harus diusut tuntas. Sebab, dirinya berpendapat, gedung  PPKAD OKI relatif baru dibangun, “Gedung PPKAD OKI diresmikan Bupati sebelumnya Ishak Mekki di Tahun 2012 yang lalu. Artinya belum genap 4 tahun, beberapa bagian gedungnya sudah roboh,” Tuturnya.

Dirinya kemudian melanjutkan, kejadian ini seharusnya mendapat atensi khusus, terlebih lagi, PPKAD merupakan kantor pelayanan masyarakat, “Dapat dibayangkan, jika robohnya bangunan itu disaat jam kerja, tentunya akan banyak menimbulkan banyak korban,” Ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan, pihak kepolisian harus turun tangan mencermati masalah ini, “Dengan diusut tuntas oleh kepolisian, penyebabnya akan menjadi jelas, apakah oleh bangunannya tidak kokoh, atau penyebab lainnya.” Tuturnya.

Leksono juga menyayangkan tertutupnya sikap PPKAD terhadap insan pers yang hendak melaksanakan tugas jurnalistik, “Kalau memang tidak ada yang ditutupi, mengapa tidak memperbolehkan wartawan masuk,?” Pungkasnya

(Novi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.