Paparkan Mosi Tidak Percaya, Pengurus LMP Tangsel Mundur dari Struktur Kepengurusan

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang Selatan – Sebanyak 14 Pengurus inti Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Merah Putih (LMP) Kota Tangerang Selatan menyatakan mundur dari kepengurusan, hal itu di ungkapkan oleh Pengurus Markas Cabang Laskar Merah Putih Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten periode 2017-2022.

Saat mengundang beberapa awak media dalam konfrensi persnya menyatakan maksud mundurnya sejumlah pengurus LMP di salah satu rumah makan yang terletak di Jl. Raya Pajajaran, Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. Minggu 21/01/2018.

Dari 14 Pengurus LMP Tangsel yang memilih mundur sebagai pengurus antara lain, Poltak Nathaneal sebagai ketua harian, Taksudi Sungkowo sebagai wakil sekertaris, Hadi Setio Lesmanan sebagai wakil sekertaris 2, Rustamaji sebagai bendahara, Wisnu Wijaya sebagai wakil bendahara, Ilham Suyatno sebagai wakil ketua organisasi kaderisasi dan keanggotaan (OKK), Endang Verawati sebagai wakil ketua Peranan Wanita, Joe Halemba, Ahmad Sofyan sebagai wakil ketua hubungan antar lembaga, Hananto Indro Cahyono sebagai wakil ketua litbang, Ryan Pramana Putra sebagai bidang kesenian dan budaya, Imansyah sebagai komandan brigade, Anie H. Hapsari sebagai wakil komandan srikandi, Randum sebagai kepala staf.

Rustamaji mengatakan, tujuan dari pengurus LMP Tangsel mengundang beberapa awak media bersamanya agar dengan memberitakan yang sebenarnya terjadi dan dapat di ketahui oleh seluruh jajaran SKPD.

“Tujuan kita mengundang awak media adalah, agar dapat meneruskan stetmen kita kepada para pejabat, karena kita khawatir, hampir di seluruh SKPD SK kita tersebar, jadi saat berita ini di baca, mereka mengetahui, jika kami sudah tidak bertanggung jawab lagi dalam kepengurusan LMP Tangsel,” kata Rustamaji yang akrab di sapa Rustam

Tak hanya itu, Rustam juga mengatakan, pengurus Laskar Merah Putih yang mundur pada saat ini, bukan berarti mengundurkan diri dari Laskar Merah Putih.

“Yang pasti, kami disini tetap cinta kepada Laskar Merah Putih, namun kami hanya tidak suka dengan cara kerja Ketua Laskar Merah Putih periode saat ini, kalau kita bisa sedikit beri gambaran, ibarat air susu di balas dengan air tuba, ya seperti sekarang ini, bagaimana tidak, jika yang sebenarnya mengantarkan Ketua yang menjabat saat ini itu kami semua, tapi apa yang kita terima,” terangnya

Di tegaskan kembali oleh, Taksudi Sungkowo, bahwa pengunduran diri ini merupakan akumulasi ketidakmampuan Masruri Bejo menyelesaikan masalah yang terjadi di internal organisasi. Lemahnya kemampuan komunikasi Bejo membuat masalah yang kecil semakin membesar dan berlarut. Selain ketidakharmonisan akibat lemahnya kemampuan mengelola organisasi juga semakin diperuncing dengan ketidaksediaan Bejo untuk melakukan transparansi keuangan LMP Tangsel..

“Seperti kita ketahui bahwa dalam menyelenggarakan organisasi LMP Tangsel menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD. Oleh karena itu, tugas kita semua untuk memastikan uang rakyat tersebut digunakan sebagaimana mestinya. Tanpa transparansi, fungsi LMP sebagai agen kontrol publik tidak ada. Ini tidak baik bagi karakter LMP,” kata Taksudi Sungkowo

Masih menurut Sungkowo, yang semula menjabat Sekretaris Markas Cabang LMP Tangsel. Pengunduran diri para pengurus juga dilakukan beberapa pimpinan lain yang merupakan pengusung dan pendukung Masruri Bejo ketika suksesi menjadi ketua.

Hal tersebut menegaskan pesan bahwa organisasi LMP masih memegang teguh nilai-nilai prinsip. Seperti yang disampaikan Ketua Harian LMP Tangsel, Poltak Nathaneal SH.

“Kami yang dulu mengusung dan mendukung Masruri Bejo hingga akhirnya terpilih menjadi ketua, namun di perjalanan banyak hal prinsipil yang ditabrak oleh Masruri Bejo. Tentu ini bertentangan dengan idealisme kita sebagai Laskar Merah Putih. Oleh karena itu kami dengan tegas mengundurkan diri,” ujarnya.

Sebagian besar pengurus yang menyatakan pengunduran ini, secara bersama pula menegaskan tidak keluar dari keanggotaan LMP Tangsel. “Leadership LMP Tangsel hari ini merupakan pengalaman kedepan, kalau seandaianya  dipimpin leadership yang bukan kader militan, mungkin seperti ini prosesnya,” tandas Poltak

(Tb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.