Harga Kelapa Mencapai 700 Rupiah di Petani

Spread the love

Jurnalline.com, Banyuasin, (Sumsel) – Anjloknya harga kelapa di petani hingga saat ini dapat mengancam perekonomian masyarakat di Desa Penuguan, Kecamatan Selat Penuguan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. tercatat dalam kurun waktu hampir satu tahun terakhir, harga jual kelapa yang diterima petani seperti saat ini tidak wajar, sebelum terjadinya penurunan harga kelapa yang dijual petani mencapai harga Rp 3.000 rupiah per kilogram, kini turun drastis menjadi Rp 700 rupiah per kilogramnya.

Turunnya harga kelapa di kalangan petani sangat dirasakan dampaknya, bahkan hal ini mengakibatkan petani mengalami kerugian, harga buah kelapa yang mengalami penurunan semenjak satu tahun terakhir, berdampak serius bagi kelangsung hidup masyarakat, yang menggatungkan perekonomiannya dari hasil panen buah kelapa.

“Harga buah kelapa yang sebelumnya sempat mencapai Rp 3000 rupiah per kilogram kini anjlok menjadi Rp 700 per kilogram. Hal semacam ini tentu mengakibatkan kerugian yang besar, hasil panen tidak sepadan dengan penghasilan petani. Sementara panen tiga bulan sekali jika dihitung sangat jauh merosot, belum pengeluaran biaya perawatan dan upah pekerja hasilnya tidak mencukupi,” jelas Bahtiar kepala Desa Penuguan kepada wartawan media ini. (12/09).

Diakui Bahtiar, anjloknya harga kelapa di kalangan petani sangat terasa dampaknya, bahkan petani kelapa banyak yang tidak memanen buah kelapa di kebun mereka, anjloknya harga kelapa hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah Kabupaten maupun Provinsi, akibat dari turunnya harga buah kelapa yang sangat jauh dari harga normal.

“Jika harga buah kelapa masih bertahan di angka Rp700 rupiah per kilogram, bersama masyarakat kami akan protes ke Perpekindo dan akan melakukan perlawan terhadap kebijakan industri yang telah semena-mena menekan harga buah kelapa hingga ketitik paling bawah, dengan cara semua petani kelapa yang ada di desa kami tidak akan memanen sampai harga kelapa di kalangan petani stabil,” ujarnya.

Menurut Bahtiar, mogok panen buah kelapa perlahan mulai dilakukan beberapa petani kelapa di desanya, bukan hanya tiga bulan, lebih dari tiga bulan bahkan bisa berkelanjutan apabila tidak ada perubahan harga, koordinasi ini akan disampaikan ke pengurus Perpekindo yang ada di Kabupaten Banyuasin dan Provinsi Sumatera Selatan.

“Tentunya jika tidak ada respon kenaikan harga buah kelapa, bersama petani kelapa kami akan melakukan aksi mogok panen, sampai harga buah kelapa kembali normal seperti biasa, karena sentra penghasil buah kelapa terbesar di Sumatera Selatan ada di Kabupaten Banyuasin,” tegasnya dengan nada kesal.

(Martin).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.