Jurnalline.com, Sofifi (Maluku Utara) – Upaya Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba dalam mendorong pembentukan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Maluku Utara berbuah manis. Pemerintah Pusat akhirnya memberikan izin pembentukan SKO di desa Somahode dan saat ini mulai dibuka pendaftaran peserta didik baru.
“Dari 34 provinsi hanya 18 yang diakomodir pemerintah pusat, termasuk Maluku Utara. Dan itu upaya keras dari pak Gubernur,”terang Kadikbud Imran Yakub di Somahode, Rabu (26/6/2019).
Imran mengatakan, kuota pembentukan SKO yang ditetapkan pemerintah pusat dua tahun lalu hanya ada di Kalimantan, namun ada upaya yang dilakukan oleh Gubernur akhirnya dialihkan ke Maluku Utara.
Olehnya itu, kata Imran, Pemprov Malut melalui Dikbud akan mendorong pengembangan SKO yang baru dimulai tahun ajaran 2019 ini.”Tahun 2020 akan dibangun asrama siswa putra dan putri, lapangan bola, kemudian kolam renang, semua akan kami bangun untuk mendorong SKO ini kedepan,”akunya
Sementara Kepsek SKO Dr. La Samsudin mengatakan, saat ini SKO telah memiliki beragam fasilitas yang memadai seperti ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan.”Saat ini jumlah kelas ada 4 ruang, sisanya ada ruangan laboratorium komputer, laboratorium IPA dan IPS, serta perpustakaan,”katanya
Tidak hanya itu, sarana pendukung lainny berupa musalah, lapangan sepak bola, lintasan lari, Gelanggang pencak silat, ditambah satu ring tinju juga sudah tersedia.
Anggaran sarana dan prasarana yang dimiliki SKO bersumber dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Malut.”Anggarannya dari Dikbud dan Dispora provinsi, bangunan baru ini dibangun tahun kemarin (2018) oleh Dikbud,”jelas Samsudin
Ada lima cabang olahraga (Cabor) yang ada di SKO Malut ini yakni Sepak Bola, Pencak Silat, Atletik, Tinju, dan Anggar. Dari lima Cabor itu, sudah ada 40 peserta didik yang mendaftar untuk memulai kelas 1.
Untuk tenaga pengajar, Samsudin mengatakan sudah ada guru untuk mata pelajaran umum, dan disiapkan pelatih profesional untuk mengajarkan sesuai dengan cabang olahraga.
La Samsudin mengaku belum bisa merekrut peserta didik baru dari kabupaten/kota se-Malut karena terkendala dengan asrama.”Kami harapkan tahun depan sudah ada asrama sehingga bisa dibuka juga untuk kabupaten kota lainnya,”ungkapnya
Penulis : Wahyudi Yahya
Editor : Fay
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media