Mensos, Kepala BNPB RI dan Gubernur Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Halsel

Spread the love

Jurnalline.com, SOFIFI – Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI. Doni Monardo, dan Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba pada Kamis (18/7/2019), meninjau secara langsung pengungsian pasca gempa bumi yang menimpa daerah Halmahera Selatan (Halsel) Minggu akhir pekan kemarin.

Mensos dan rombongan yang berangkat dari Jakarta menuju bandara Usman Sadik Labuha dengan menggunakan pesawat carteran. Tibanya di bandara, rombongan menuju desa Saketa Kecamatan Gane Barat. Sebelumnya, telah berada di lokasi pengungsian Desa Saketa ini Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba Lc, Kepala BNPB RI Letjen TNI. Doni Monardo, Pangdam XVI/PTM Mayjen TNI Marga Taufiq, Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan, Kapolda Malut serta Danrem 152/Babullah. Rombongan yang berangkat menuju Desa Saketa ini dengan menggunakan pesawat Helly milik BNPB dengan type EC155BI/PK-TPD, DKA.

Data yang direlease BMKG menunjukan bahwa gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 16.10 Wit, Minggu (14/7) akhir pekan kemarin, dengan pusat gempa berada di Halmahera Selatan.
Kecamatan Saketa merupakan salah satu daerah yang terparah dari dampak Gempa berkekuatan 7,2 Magnitudo, dengan Pusat gempa berada sekitar 62 Km timur laut Labuha, dengan titik koordinat 0,59 LS dan 128,18 BT.

Terkait dengan hal tersebut, Gubernur langsung eksis dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 393/KPTS/MU/2019 tertanggal 17 Juli 2019 tentang Situasi Taggap Darurat Pasca Gempa di Kabupaten Halmahera Selatan.

Melalui juru bicara, Kepala Biro Protokol Kerjasama dan Komunikasi Publik Setda Malut, Muliadi Tutupoho, mengatakan bahwa dikeluarkannya keputusan status keadaan tanggap darurat untuk tingkat provinsi itu, agar dapat membantu dan mendukung Pemkab Halsel, terutama dalam melakukan penanggulangan bencana di daerah tersebut.

“Pasca Gempa itu, Pemprov Malut langsung menyalurkan bantuan dana untuk kemanusian sebesar Rp800 juta melalui Dinas Sosial dan BPBD. Sementara bantuan lain telah disiapkan juga berupa 200 ton beras melalui Dinas Pangan dan sumbangan OPD lainnya,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa, dengan dikeluarkan SK Gubernur itu, maka Pemrov Malut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung mendirikan pos utama penyaluran bantuan dikelurahan Takoma dan pos komando tanggap darurat di kediaman Gubernur Kalumpang Ternate.

“Dengan didirikannya posko ini diharapkan kepada seluruh instansi vertikal, pelaku ekonomi, perusahaan tambang, organisasi, seluruh masyarakat dan stakholders yang ingin menyalurkan bantuan agar bisa melalui posko ini,” ucapnya.

Hingga saat ini, data yang diperoleh dari BPBD Malut, tercatat sebanyak 1.231 rumah rusak berat dan 1.412 rumah rusak ringan akibat gempa, 53.076 jiwa mengungsi dan 5 (lima) orang meninggal dunia.

Penulis : Wahyudi Yahya
Editor : Fay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.