Warsito Hadiri Pisah Sambut Pangdam Madsuni Kepada Pangdam Aritonang “Tujuh Pesan Dari Mayjen TNI Ganip Warsito Penyemangat Satuan Prajurit Kodam XIIIMdk”

Spread the love

Jurnalline.com, Sulawesi Utara – Mayjen Pangdam XIII Merdeka yang pertama Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito hadiri upacara serah terimah Pangdam Mayjen Madsuni kepada Pangdam Mayjen Tiopan Aritonang bertempat di lapangan Makodam Jumat, (27/7/2018).

Kehadiran Ganip adalah rangkaian mewakili perwakilan Mabes TNI dalam pergantian pucuk pimpinan Kodam XIII Merdeka, Diketahui bahwa Mayjen Ganip warsito adalah Pangdam pertama sejak kodam berdiri dan bertugas selama satu tahun sebagai Pangdam XIII Merdeka.

Sosok Mayjen TNI Ganip Warsito diberbagai khalayak sangat dibanggakan prajurit Kodam kemudian oleh satuan posisinya digantikan Mayjen TNI Madsuni pada empat bulan lalu dengan menjabat Pa Sahli Tk III Bid Hubint Panglima TNI di Mabes TNI.

Adalah sangat dirindukan sosok Ganip yakni Tulisan berjudul “1 Tahun Kodam XIII/Merdeka dengan tujuh pesan yang sangat memotifasi Prajurit Kodam XIIImerdeka yang membawahi Suluttenggomalut.

Berikut kutipan sajak buku yang ditulis Mayjen TNI Ganip warsito:

(M) Menulislah agar dunia tahu kita pernah ada. Inilah yang memotivasi saya untuk menyusun buku ini, Agar dunia tahu Kodam XIII/Merdeka pernah ada, pernah mati, dan terlahir kembali.

(E) Enggan awalnya menyusun buku ini, karena khawatir muncul kesan sombong dan bangga yang berlebihan, Tetapi jauh dari perasaan itu, buku ini semata-mata untuk mengenang masa indah tahun pertama berdirinya kembali Kodam XIII/Merdeka, setelah 31 tahun dilikuidasi.

Para perwira muda menyebutnya, Kodam XIII Reborn !…

Selain mengenang masa-masa indah di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah, juga ingin merekam karya dan kinerja untuk introspeksi diri dan yang terpenting, buku ini untuk mengingatkan saya agar selalu bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberi amanah sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam), jabatan dambaan setiap Perwira.

Bersyukur atas kepercayaan pimpinan TNI AD untuk menakhodai “kapal” yang baru, Kodam XIII/Merdeka (R) Riak gelombang yang diarungi kapal baru ini ternyata menjadi pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga bukan hanya bagi saya selaku nakhoda, tetapi juga bagi para perwira saya.

Pelaut ulung tidak akan lahir dari gelombang laut yang tenang, segala permasalahan yang dihadapi harus menjadikan kita semakin dewasa.

Tua itu pasti dewasa itu pilihan.

Selalu saya lngatkan bahwa yang harus dibangun adalah fikiran positif, Kodam yang usianya puluhan tahun saja masih banyak kekurangannya, apalagi Kodam yang umurnya belum genap 1 tahun.

Harus bersyukur dun termotivasi untuk tetap semangat, berbuat terbaik, tulus dan ikhlas.

Kepada para asisten dan Kabalak, saya motivasi bahwa yang dibentuk baru itu Makodam-nya serta satuan jajarannya adalah satuan lama yang dialihkodalkan dari Kodam Vll/Wirabuana (Kodam XIV/Hasanuddin) dan Ini tuntutan dan tantangan tersendiri karena harus mampu “mengendalikan dan melayani Iebih baik”.

(D) Dari awal, selalu saya lngatkan juga, target utama D Kodam XIII/Merdeka sebagai Kodam baru, yaitu meletakkan dasar yang kuat dan benar dalam kinerja organisasi dan diterimanya keberadaan Kodam XIII/Merdeka oleh masyarakat.

Peletakan dasar yang kuat dalam kinerja organisasi bagi Kodam baru sangat penting, karena salah membangun pondasi akan berakibat fatal, Demikian juga dengan diterimanya keberadaan Kodam XIII/Merdeka oleh masyarakat yang harus dapat terwujud di tengah semboyan ‘Bersama Rakyat TNI Kuat’.

E) Eratnya kaitan antara target peletakan dasar kinerja organisasi yang kuat dengan diterimanya keberadaan Kodam XIII/Merdeka oleh masyarakat sekitar ini yang menumbuhkan semangat untuk berbuat yang terbaik.

Ada keinginan kuat untuk tampil menjadi yang terbaik dalam setiap kesempatan dan ingin menunjukkan, walaupun kami baru dan memiliki banyak keterbatasan, tetapi mampu berprestasi.

Tuntutan pelaksanaan tugas oleh pimpinan TNI AD juga tidak pemah membedakan antara Kodam lama dan baru juga dengan peran Kodam XIII/Merdeka pada tugas-tugas di wilayah yang menuntut kesiapan operasional dalam berbagai kondisi dan keadaan.

(K) Karya dan kinerja Kodam XIII/Merdeka selama 1 tahun pertama inilah yang ingin saya abadikan melalui buku ini dengan berbagai keterbatasan dan kekurangan, Kodam XIII/Merdeka sebagai anak yang baru dilahirkan ingin berlari, berprestasi dan mengukir sejarah.

Tentu tidak semuanya dapat tertulis dengan rinci.

Apalagi perasaan yang muncul di berbagai keadaan/kegiatan, tentu tidak mungkin tergambar Iewat uraian kalimat di buku ini namun biarlah perasaan itu ada di dada saya dan di dada prajurit Kodam XIII/Merdeka yang sangat saya cintai.

(A) Akhirnya, rasa syukur kepada Allah SWT wajib saya panjatkan atas segala karunia, nikmat dan anugerah-Nya hingga terbitnya buku ini.

Rasa syukur yang Iebih mendalam karena telah diberikan amanah untuk memimpin Kodam XIII/Merdeka dan membawanya berdiri sejajar dengan Kodam Iain di jajaran TNI AD , serta Terima kasih dan rasa sayang untuk istri, anak dan cucu tercinta yang setia mendampingi dan karena merekalah saya selalu termotivasi untuk berbuat yang terbaik.

Kepada pimpinan TNI dan pimpinan TNI AD juga saya haturkan rasa hormat atas kepercayaan kepada saya untuk mengemban amanah ini lebih khusus, rasa terima kasih, sayang dan hormat, saya persembahkan untuk para prajurit Kodam XIII/Merdeka dan keluarganya, yang selama perjalanan waktu 1 tahun ini telah menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang luar biasa untuk mengibarkan Pataka kodam XIII/Merdeka menjadi prajurit Jaya Sakti.

(Effendy Iskandar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.