Gempa dan Tsunami Palu, Gubernur Palu Akan Segera Dibangun Hunian Sementara

Spread the love

Jurnalline.com, Sulawesi Tengah (Palu) – Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola senin (8/10/2018) memimpin Rapat bersama jajaran tentang perpanjangan pelaksanaan Evakusasi Korban Tertimbun pada beberapa lokasi terdampak Gempa Tsunami.

Dalam rapat ini dibahas terkait beberapa Lokasi terdampak Gempa yang disinyalir masih banyak korban tertimbun,dirinya menghimbau kepala satgas Basarnas Brigjen Bambang terus memantau beberapa lokasi Evakuasi yang sudah ditutup karena disinyalir sudah tidak ada korban dan dibeberapa lokasi yang masih tetap dilakukan Evakuasi karena sesuai informasi masih ada korban tertimbun saat ini.

“Beberapa lokasi seperti BTN Balaroa, dan Petobo yang sangat luas lokasi terdampak juga Jono Oge belum dapat dilakukan Evakuasi karena kondisi lapangan tidak memungkinkan dievakuasi dimana jenazah sudah tidak dikenali dan mulai membusuk.” Ujar Djanggola

Kepada jajaran dan Direktur Krisis kemenkes Yulianto selaku satgas bidang Kesehatan, jenazah yang ditemukan harus langsung di makamkan antisipasi jangan menimbulkan penyakit dengan berbagai jenis kuman.

“Secara etika untuk penguburan jesazah memang perlu diperhatikan, jenasah yang ditemukan diharapkan supaya tidak lagi dibawah ke Rumah Sakit namun harus langsung di kuburkan .” Tuturnya

Meminta pertimbangan BNPB  terkait pelaksanaan Evakuasi dan kegiatan tanggab darurat, dipimpin ny. Endang Mewakili Ka. BNPB meminta kepastian Bidang Kesehatan supaya dapat memutuskan tentang  kelanjutan Evakuasi dari Sisi Kesehatan terkait dengan data agar lebih akurat dan terkait dengan penangan pengungsi secepatnya memulai  membangun Huntara atau Hunia Sementara untuk menampung sementara pengungsi sebelum bangun Hunian yang permanen.

“Diperlukan lokasi tanah yang disiapkan Pemda dan membangunan yang akan dibangun adalah bangunan yang tahan Gempa dan disesuaikan dengan Ornamen Daerah  kemudian kondisi bangunan yang akan dibangun bentuknya seperti apa semuanya diputuskan pemerintah daerah selanjutnya untuk keberlanjutan pembangunan perlu peran TP4D agar tidak ada penyetopan keberlanjutan bangunan akibat hal tertentu.” Tukasnya

Penjelasan – penjelasan terkait Evakuasi, Kesehatan dan Rencana Rekontruksi dari BNPB. selanjutnya Gubetnur meminta penjelasan dari BMKG  terkait dengan Likuipaksi  sesuai penjelasan BMKG  Pak Supartoyo Ahli Geologi ESDM menyampaikan bahwa kekuatan Gempa 7.5 SR Sudah pasti sangat merusak bangunan dan kondisi wilayah akibat Likuipaksi untuk Petobo dan Balaroa dan jono oge adanya Tanah Yang Bergelombang, terjadi keanehan pada beberapa lokasi seperti hasil kunjungan saya ke biromaru. Petobo dan balaroa dampak Gempa Likuipaksi sangat berbeda beda pihaknya harus melakukan kajian selanjutnya memberikan rekomendasi tentang kelayakan untuk hunian.

“Sementara pendapat dari Camat Palu Barat terkait dengan kelanjutan Evakuasi dan pembangunan hunian pengungsi  Kapau Bauwo  selaku camat palu barat Menyampaikan bahwa Dampak Bencana yang sangat berat pada  BTN Balaroa dengan jumlah masyarajat sebanyak 800 KK dan 5.000 jiwa jumlah Rumah 1.471 ,”

Melihat kondisi saat ini agar dipertimbangkan untuk tidak melanjutkan Evakuasi dan lokasi BTN Balaroa menjadi tempat penguburan massal dan masyarakat dapat dibangunkan pemukiman dalam bentuk HGU, Gubernur meminta pendapat apakah masih terus kita lakukan Evakuasi sesuai dengan persetujuan para ahli waris.

Disisi lain tanggapan Camat Palu Selatan Ashar Yoto maruangi dengan jumlah penduduk petobo 13.000 jiwa. Sesuai data yang mengungsi yang sudah terdata hanya 4.900 lebih, sesuai dengan saran MUI bahwa seluruh masyarakat mengharapkan lokasi tersebut menjadi Lokasi Penguburan Massal dan masyarakat sudah trauma untuk tinggal di lokasi tersebut dan meminta dapat dibangun pemukiman baru.

Camat Sigi Biro Maru. Jumlah penduduk untuk 4 desa yang sangat parah terdampak Gempa sebanyak 13.000 jiwa untuk korban meninggal masih sangat banyak dan yang tidak ditemukan, ada dua desa yang berpindah dalam hal ini desa jono oge dan Mappanau saat ini yang masih kendala dalam hal distribusi logistik.

Lebih jauh Bupati Sigi Biromaru dan Irwan Lapata, menyampaikan bahwa perlu segera dibangun hunian sementara yang Permanen serta Posko Posko Pengungsian.

“Untuk Relokasi penduduk ada lokasi HGU Hasfarm bisa dimanfaatkan untuk pembangunan Hunian untuk tempat tinggal masyarakat terdampak Gempa, Evakuasi Korban
saat ini masih sementara dilakukan rapat dengan ahli waris apakah dilanjutkan evakuasi dan hasilnya akan dilaporkan kepada Bapak Gubernur”

Disisi lain Walikota Palu Hidayat sudah menugaskan kadis PU dan Tata Ruang agar dapat melakukan kajian terkait relokasi permanen dan pembangunan Huntara agar dapat dibangun segera dan lokasinya diharapkan dukungan kementrian terkait perlu kita bangun 5.000 Rumah untuk masyarakat Petobo, Balaroa, dan pantai.

” Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang belum kembali s
Bahwa Gempa tidak akan terjadi lagi, lanjutnya beberapa ASN sudah masuk kantor dan tadi sudah dilakukan Apel Akbar dan ASN yang meninggalkan Palu tanpa alasan yang jelas akan diberikan sangsi yang tegas.” Tegas Gubernur

Terkait Isu isu yang berkembang bahwa Pemerintah Daerah tidak hadir saat musibah, menyatakan selalu ada ditengah tengah masyarakat untuk terus memulihkan keadaan dampak Gempa dan Tsunami.

“Kepada masyarakat yang keluar dari palu agar segera kembali dan beraktifitas dengan baik di palu,” tuturnya

Dalam Hal ini Bupati Donggala diwakili karena Wakil Bupati, kebalaesang tanjung saat ini dengan kapal laut untuk daerah Donggala sementara menyalurkan distribusi logistik kepada yang terdampak bencana diposko posko.

Pada kesepakatan dalam rapat ini, Gubernur menyimpulkan mencermati seluruh pendapat baik perwakilan Ahli Waris, Para Camat, Lurah, Bupati Sigi, Bupati Donggala, Walikota Palu, Basarnas, BNPB, Dinas Kesehatan, dan Tokoh Agama disimpulkan hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Evakuasi Korban Bencana akan dihentikan setelah selesainya waktu tanggab Darurat. Selanjutnya Lokasi BTN Balaroa. Petobo dan Jono Oge akan menjadi Memori Park atau tempat bersejarah dan akan dibangun Monumen pada lokasi tersebut  dan pada hari terakhir Tanggab Darurat akan dilakukan Doa Bersama di Lokasi tersebut.

2. Akan dilakukan pembangunan Hunian Sementara kepada masyarakat yang rumah hancur oleh PUPR dan lokasi Pembangunan Hunian Sementara supaya disiapkan Bupati dan Walikota.

3. Pembangunan Hunian Tetap akan dilakukan untuk itu diharapkan kepada Bupati dan Walikota agar menyiapkan lokasi Tanah untuk pembangunan rumah rumah masyarakat .

4. Distribusi Logistik perlu dilakukan dengan baik dan terus ditingkatkan  koordinasi antar semua lembaga supaya tidak terjadi bantuan yang double terhadap satu lokasi sementara masih ada daerah lain yang masih kekurangan bantuan.

5. Saat ini Progres PLN sudah berjalan baik . Distribusi BBM sudah lancar dan Pasar Pasar sudah beroperasi demikian toko toko sudah mulai buka .

6 . Gubernur Menegaskan bahwa Pemerintah Daerah mulai terjadinya Bencana terus berada ditengah tengah masyarakat kami selalu hadir bersama semua pihak untuk mempercepat pemulihan keadaan masyarakat .

7. Ucapan Terimakasih kepada semua pihak  yang sudah memberikan dukungan dan bantuan sehingga proses tanggap darurat sudah dapat berjalan dengan baik untuk itu saya menyatakan bahwa Sulawesi Tengah harus bangkit pasca bencana.

(EffendyIskandar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.